Akhir pekan lalu, pacar saya dan mama-nya menghabiskan waktu dengan cara jalan-jalan di beberapa pusat perbelanjaan. Dua hari berturut-turut, acara jalan-jalan itu selalu diisi dengan aktivitas “berburu” sepatu. Sama halnya dengan mama dan tante saya sendiri, beberapa waktu yang lalu mereka menghabiskan waktu lebih dari 3 jam hanya untuk melakukan aktivitas yang sama, “memburu” barang yang sama yaitu sepatu.
Mungkin acara seperti itu adalah wujud konkret “quality time” yang sangat menyenangkan bagi sebagian besar perempuan. Jadi jangan heran jika mereka punya stamina yang luar biasa saat berada di sebuah department store atau shoes counter. Jika dianalogikan, mungkin seperti singa yang berada di sebuah padang rumput yang penuh dengan kawanan rusa. Jadi jelas, jangan pernah meremehkan stamina kaum hawa dalam hal yang satu ini. Hehehe...
Omong-omong tentang perempuan dan sepatu, saya jadi ingat sebuah guyonan lawas tentang perempuan, sepatu, dan laki-laki pilihan. Guyonan lawas ini bercerita tentang bagaimana sebenarnya perempuan itu memilih sepatu seperti dia memilih laki-laki untuk membangun suatu hubungan. Analoginya memilih model sepatu tentu berdasarkan suatu tujuan tertentu begitu juga dengan memilih laki-laki. Dalam hal ini kita abaikan perempuan-perempuan yang memilih sepatu dan memilih laki-laki secara random (kalaupun ada).